Mengenal, Mengerti dan Memahami Generasi Alpha
- a Bedtime Stories

- Jun 21, 2020
- 4 min read
Arkan Ramadhan Putra Alta, laki-laki yang dibalut selang-selang sebagai alat bantu pernapasan saat baru dilahirkan pada 20 Juni 2017 silam. Satu-satunya keponakan realtimeku yang setiap hari ada saja tingkahnya. Kami dahulu tinggal satu atap, dan tentu aku mengamati perkembangannya sejak masih pendidikan di kampus. Selain menyenangkan mempelajari sesuatu disertai objek nyata, hal-hal yang tertulis dalam teori buku kurang lebih mengatakan hal yang sama, dan membantuku memahaminya sedikit demi sedikit.
Seiring berjalannya waktu, Arkan telah tumbuh sehat dan tanggap terhadap lingkungan, suasana, obrolan dan teknologi yang ada di sekitarnya. Ia memahami emosi Utinya yang sedang marah saat ia usil, memahami emosiku saat bersedih, dan memahami cara membuat seisi rumah riuh karena tingkahnya yang usil. Sewaktu usia 3 bulan, Ia telah dikenalkan dengan suara musik, memasuki usia 4 bulan dikenalkan dengan suara kereta dari video di televisi, usia 5 bulan dikenalkan pada lingkungan sekitar. Dengan dibopong Akung di depan menggunakan gendongan bayi, ia berkeliling setiap pagi mengamati jalanan. Hal itu menjadi rutinitasnya sampai usianya hampir 3 tahun, dan mulai berhenti semenjak ada Virus Corona. Ingatannya akan arah jalan yang pernah disusuri, akan warna-warna, jenis-jenis kendaraan, hewan dan kemampuannya mengenali fitur-fitur di handphone bahkan kemampuannya memilih konten favoritnya di YouTube memang sudah fasih.
Seperti yang kita semua tahu, memang anak-anak jaman sekarang ini sangat melek teknologi, sebut saja anak-anak dari selebgram yang sering kita sebut juga dengan panggilan Ponakan Online, seperti Sekala, Bjorka, Freya dan Gempi. Yang mungkin di masa depan, media sosial adalah portofilio mereka.

Jadi, Siapa Generasi Alpha?
Istilah Generasi Alpha ini pertama kali dikenalkan oleh McCrindle, seorang Social Researcher dari Australia yang juga memiliki berbagai bisnis.
Ia menjelaskan Generasi Alpha, adalah sebutan untuk generasi setelah Generasi Z, rentang usia mereka di mulai pada tahun 2020 sampai tahun 2025. Yang artinya usia tertua Generasi Alpha adalah 10 Tahun, dan apabila dihitung menurut statistik jumlah mereka saat ini telah mencapai 2,5 juta dan akan terus bertambah sampai 2 milyar pada tahun 2025.
Generasi Tech-Savvy
Sejak bayi, Generasi Alpha telah mendapatkan asupan teknologi dengan begitu mudah. Bersamaan dengan rilisnya Ipad yaitu pada tahun 2010, menjadikan mereka generasi paling well-educated, “Generation Alpha will be the most formally educated generation ever, the most technology-supplied generation ever, and globally the wealthiest generation ever” ucap McCrindle. Hasil social experiment di youtube dengan konten “What Generation Alpha Has to Say about Technology”, yang telah membuktikan bahwa para bayi generasi alpha ini m lebih memilih memiliki Ipad dibandingkan seekor anjing.
Dan Schawbel, research director di Future Workplace and author dari Promote Yourself, juga mengatakan “mereka tidak akan tahu dunia tanpa teknologi virtual reality, smartphones, electronic readers, dan internet. Mereka juga lebih banyak menghabiskan waktu dan familiar dengan teknologi”.
Karena perubahan teknologi yang sangat signifikan dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya, hal ini mempengaruhi perkembangan otak mereka. Karena teknologi tentu tidak hanya mengubah cara Generasi Alpha memahami dunia mereka, tetapi juga membentuk siapa mereka.
Michael Merzenich, seorang professor dari Neurosains dari University of California mengatakan sejak tugas-tugas sederhana, seperti mengingat yang bisa dilakukan dengan browsing ke Google, menghitung bisa dibantu dengan kalkulator, membuat tugas otak menjadi lebih fokus kepada penyelesaian permasalahan yang lebih kompleks.
Merzenich juga telah mengamati trend beberapa tahun terakhir dimana pada jaman dahulu, kita merupakan individu yang memiliki beberapa skills secara gene
ral untuk bertahan hidup, namun di masa mendatang, otak manusia akan banyak didominasi oleh pekerjaan-pekerjaan spesifik, dan Generasi Alpha akan melakukan tugas-tugas spesifik untuk bertahan hidup karena di masa depan akan banyak hal general yang bisa dilakukan oleh mesin otomatis. Pada JulI 2017, sebuah laporan dari peneliti PwC menyatakan diestimasikan 30 pekerjaan di UK akan diotomatiskan, dan pada 2030 akan meningkat 38% dalam sektor transportasi, manufakturing, bahkan perusahaan retail beresiko besar.
Pola pembelajaran Generasi Alpha
Pola pembelajaran yang saat ini harus dikembangkan menurut Mr. Khan Bophan, dalam seminar Ted Talks KramuonSarSt dengan tema Surviving with Generation Alpha: Literacy for Digital Natives adalah cara belajar yang tidak hanya sebatas membaca, menulis dan berhitung, kedepannya Artificial Intelegents akan menjadi hal yang wajar bagi mereka.
Menurut Eduniversal Evaluation Agency, cara pendekatan pembelajar Generasi Alpha kedepannya akan lebih banyak smart tools, yang sangat mungkin kedepannya diasimilasikan kepada Robot AI. Kampus-kampus tidak perlu memberikan kuliah umum profesor dengan jangka waktu lama, cukup memberikan e-book untuk mereka praktekkan bersama teman dan professor. Dan subjek kurikulum mereka kedepannya akan menjadi semakin spesifik.
Meski beberapa penelitian memang mengatakan terlalu banyak waktu untuk bermain smart-phone mampu membuat masalah psikologis seperti speech delay, dan kurangnya komunikasi dengan lingkungan sosial. Di sisi lain, pada tahun 2017 A Common Sense Media Study juga melaporkan ada 67% orang tua yang menyatakan Media Sosial mampu membuat anak-anak mereka belajar dan menurut Psychology Today Advises mampu membantu anak mengembangkan koordinasi dan mengasah keterampilan reaksi cepat.
Hal ini tentu juga sangat subjektif, masih banyak faktor lain mengenai pentingnya teknologi dan pembatasan informasi yang dapat diberikan kepada anak-anak Generasi Alpha, tapi sejauh pemantauan saya terhadap keponakan saya sendiri, teknologi banyak membuatnya belajar dan memang meningkatkan rasa keingintahuannya, selama dibarengi dengan waktu bersosialisasi dengan dunia secara nyata dan peraturan jam batas menggunakan gawai yang jelas. Bagaimana kalau dengan kamu?
Silahkan sharing pengalamanmu di kolom komentar ya!
Best Regards,
Deasy Mei
Source:
website
https://www.huffingtonpost.ca/entry/what-is-generation-alpha_ca_5dde809ae4b0913e6f7719c8
https://www.nwea.org/blog/2017/meet-generation-alpha-3-things-educators-know/
https://mccrindle.com.au/insights/blog/gen-alpha-defined/
https://www.keystoneacademic.com/news/getting-to-know-generation-alpha-10-takeaways-for-higher-ed
https://www.parents.com/parenting/better-parenting/style/generation-names-and-years-a-cheat-sheet-for-parents/
e-book
Understanding Generation Alpha, Victoria Tuck, WIRED
YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=8YokKyedP7o
https://www.youtube.com/watch?v=iXFaajABy50




Comments